Quality Assurance Engineer — Kerjaan Underrated Tapi Penting

Mahasiswa aja pada kaga tau tentang pekerjaan ini

Hudya
4 min readJul 3, 2022
Ini gambarr

Bulan lalu ketika gue ngajar PTM, gue nanya ke mahasiswa gue “Apakah kalian tahu pekerjaan Quality Assurance Engineer?”, mendadak semua geleng-geleng kepala. Ketika gue lempar pertanyaan “Apakah kalian tahu pekerjaan backend engineer?”, semua serempak ngangguk udah kaya ngedugem.

Ada apa dengan QA Engineer? Kenapa ini pekerjaan nggak eksis? Yuk kenalan sama pekerjaan ini!

QA Engineer Itu Keren!

Bayangkan deh lo ada di posisi paling depan sebuah barisan peperangan, kemudian lo yang paham medannya karena lo udah pelajari semua dengan berbagai behavior dan kemungkinan. Ketika lo pelajari dan lo coba-coba berbagai hal, medan perang tersebut ternyata tidak menguntungkan lo, misalnya cuacanya buruk, arah angin yang tidak menguntungkan, dan hal lainnya.

Apa reaksi lo?

MUNDUR, BETUL!

Lo adalah orang yang berhak bilang “MINNA SAN, JANGAN MAJU! 🤬 🤬 🤬” bukan karena lo seorang pemimpin, tapi karena lo punya data. Pemimpin lo akan nanya “kenapa jangan maju?”, lo jelasin by data. Akhirnya pemimpinnya setuju akan kata-kata lo dan memilih mundur.

See? Lo bukan pemimpin, tapi lo bicara by data, itulah seorang QA Engineer. 😎

Jadi, apa itu QA Engineer?

QA (Quality Assurance) Engineer adalah role pekerjaan yang bertugas untuk menggempur program yang dibuat sama engineer. Maksudnya menggempur? Ya menggempur, kaya Nazi di PD II.

Jadi lo ditugaskan ngetes program tersebut kaya lagi ujicoba mobil, lo tabrakin dengan kecepatan 50 km / jam hingga 150 km / jam. Lo cobain berbagai kasus, namanya aja quality assurance, alias penjamin kualitas, bukan asuransi yak hehehe.

Tugas lo adalah membuat test case, yaitu kasus uji coba, dan pastinya test case nggak cuma satu, tapi puluhan, bahkan ratusan! Seriusan guys, ratusan.

Kenapa harus banyak test case?

Sederhananya gini, software engineer kalau ngetes sebuah halaman login palingan cuma dites menggunakan paling banyak tiga kasus:

  • Email dan password yang benar
  • Email atau password yang salah
  • Email dan password yang salah

Tapi gue tanya, lo pernah gak sih kepikiran emailnya dikirimin 10.000 karakter? Nggak masuk akal ya? Ya emang itu tugas QA! Melakukan hal yang nggak masuk akal!

Pernah gak kepikiran emailnya dimasukkan sebuah javascript? Atau emailnya dikirimin query SQL untuk ngedrop table? Nggak kepikiran ya? Makanya harus kepikiran mulai dari sekarang kalau mau jadi QA!

Ngetes itu manual apa otomatis?

Ehm, secara harfiah sih keduanya harus dilakukan. Jaman sekarang QA udah ngga cuma manual, tapi juga otomatis. Lagian, ngapain ngerjain 100 test cases secara manual kalo bisa diautomasi? Jaman dah canggih kelesss 🤣.

Metode uji coba QA itu ada dua, yaitu manual dan otomatis. Manual artinya lo melakukannya secara manual, misalnya websitenya diklik, alatnya lo pencet-pencet, layarnya lo teken-teken. Kalo otomatis berarti ada script untuk menguji semua hal tersebut dan script itu akan berisi ratusan test case yang udah lo buat secara kodingan.

Berarti QA harus bisa ngoding?

To be honest, yes. Lagian buat apasih masuk jurusan IT kalo lo berharap lari dari ngoding? 😔

Kaya matematika yang nggak akan pernah bisa lari, masuk jurusan IT juga harus bisa ngoding meskipun tidak jago, apalagi jadi QA, harus bisa ngoding, yes, harus jago? Nope, basic coding aja udah cukup kok.

“Bang maksudnya basic coding tuh apa sih?”

Ehm okeoke, maksudnya adalah bisa hal berikut:

  • Paham syntax sebuah bahasa, misalnya Javascript, Python
  • Paham penggunaan variabel
  • Paham penggunaan kondisi
  • Paham penggunaan looping
  • Paham penggunaan fungsi dan class
  • Paham OOP adalah poin plus! 😁

QA harus bisa HTML CSS JS gak?

Paham basic ✅

Harus jago ❌

Tapi kalo jago ya lebih bagus lah! QA Engineer harus paham bagaimana sebuah web dibangun (HTML CSS JS) karena automation script yang akan dibangun akan mendeteksi elemen-elemen seperti HTML, penggunaan class CSS dan aksi dari javascript tersebut, jadi paham basic ya penting dong, tapi kalo belom jago gapapa sambil jalan aja, yang penting jangan mager orangnya untuk selalu improve kemampuan diri sendiri 🙄

QA harus bisa backend nggak?

Nggak! Tapi QA harus paham apa itu API dan JSON, karena QA Engineer juga ditugaskan untuk menguji coba JSON dari API Routes yang dibuat oleh para backend, biasanya para backend ini udah tanda tangan kontrak sama frontend/mobile terkait JSON, nah tugas kalian memastikan kontrak itu dikerjakan oleh backend dan tidak diubah-ubah ditengah jalan untuk memastikan program berjalan lancar, kalau ada yang berubah satu atribut JSON saja…….. kalian tau harus ngapain?

Ngamuk! Ya ngamuk!!!! MARAHIN BACKENDNYA!!!

KENAPA LO UBAH DI TENGAH JALAN BAMBANG!!! LO TAU KAN INI BREAKING CHANGE!!! BISA BERDAMPAK KE SEMUANYA NANTIIII!!!!

Tapi serius guys marahin aja kalo ketemu backend yang suka ngubah seenaknya begitu.

Udah segitu aja, capek nulisnya.

Segitu aja dulu ya serba-serbi tentang QA-nya. Nantinya gue bakalan jelasin tools yang bisa dipake QA sampai basic codenya.

Ini salam penutup

--

--

Hudya
Hudya

Written by Hudya

Which is more difficult, coding or counting? Not both of them, the difficult one is sharing your knowledge to people without asking the payment.

No responses yet