Kemana harus mulai untuk jadi Backend Developer?

Sebuah pertanyaan yang terus menghantui seseorang saat ingin belajar backend development

Hudya
5 min readOct 11, 2018

Hello fellas! Pada kali ini gue akan sedikit membagikan tulisan yang isinya ocehan-ocehan dari jari-jari gue yang diketik di keyboard, serta pemikiran yang keluar dari kepala gue ini. Tulisan gue ini tidak perlu dicari kebenarannya karena mutlak ini hanya dari pemikiran gue aja, tapi tenang gue juga tetep mencari sumber yang valid kok karena gue engga mau disebut penyebar Hoax.

Pasti bagi kalian yang akhirnya memilih Backend Development sebagai jalan ninja kalian pasti pernah mikir gini “Anjir gue harus mulai dari mana nih?” oke kalem, gue akan berbagi sedikit pemikiran gue ke kalian.

Kalo kita ngomongin soal Backend, kita harus tau pengertian dasar backend dulu. Menurut gambaran gue nih ya

Pemrograman Backend adalah pemrograman yang berfungsi dalam mengolah data untuk dikirimkan ke depan atau di proses ke dalam database. Pemrograman ini tidak menghasilkan tampilan (user interface), namun menghasilkan objek atau teks yang dikirim melalui respon.

Nah karena kita tahu backend ini engga akan banyak bertemu dengan tampilan which is cocok banget buat yang engga ada jiwa seni kaya gue ya yang paling bantar cuma bisa gambar stick man HAHAHA.

Oke setelah kita tau apa itu pemrograman backend, lanjut kita akan langsung bahas tentang apa aja yang harus dipelajari.

Nah kebanyakan awal seseorang pengen belajar backend development biasanya asal lompat aja entah kemana tau, “SING PENTING BELAJAR BOS”. Ok cool, tidak ada yang salah dengan statement itu, tapi ada baiknya kalo kita mulai dari step yang paling dasar.

Mulai dengan membiasakan logika dasar pemrograman

Semua pemrograman baik backend maupun frontend tentunya ada logika yang akan digunakan. That’s why most of backend developers are boy, because we use our logic HEHEHEHEHE. Oke lupakan aja.

Biasakan logika-logika sederhana yang ada di pemrograman. IF ELSE, SWITCH CASE, LOOPING dan ARRAY adalah logika dasar pemrograman yang harus kamu pahami matang-matang. Karena dalam pembuatan backend development ini kebanyakan akan ketemu kasus seperti ini. Kalo kamu udah engga mateng keempat hal tersebut ya…. susah deh kedepannya.

Pahami mengenai algoritma

Algoritma ini engga sembarangan loh, banyak yang nganggep hal ini sepele. Tapi kenyataannya banyak backend developer yang keblinger sama algoritma sebuah fungsi yang harus dia buat. Kasus disini adalah sang backend dev tidak mampu menjelaskan alur fungsi yang harus dibuat. If he doesn’t know then how he gonna make it? kasus lain gini, pada sebuah fungsi jika kita memasukkan nilai X adalah array yang berisi 5,2,3,30 maka kembaliannya adalah 10,2,6,30.

Nah banyak mereka yang mau masuk backend dev tapi tidak bisa menjelaskan algoritma yang terjadi pada fungsi tersebut. Alhasil ya gimana mau ngoding ehehehe.

Jangan lemah di database

Jangan lemah di database bung! Kamu mungkin memang bukan Database Engineer, tapi kamu harus tau juga mengenai:

  1. Struktur database yang baik (normalisasi, penempatan kolom, penamaan kolom, pembuatan table yang baik)
  2. Query yang memiliki performa baik, Jangan join 10 table dengan masing-masing isi 10juta row ya nanti dijamin query kamu meledag! Apalagi pake syntax COUNT, mabok nanti database kamu toh. Kecuali kamu kasih limit 1 sih hehe.
  3. INDEXING, PRIMARY KEY, FOREIGN KEY, UNIQUE KEY itu harus hapal betul kolom mana yang cocok dijadikan INDEX, kolom mana yang dijadikan PK. Jangan sampe keblinger loh!

Pilih bahasa yang easy tapi classy not cheesy

Kenapa gaada PHP ya diatas? ah udah ditinggalin WKWK ENGGA DENG src: blog.takipi.com

Pilih senjata terbaik kamu buat belajar bahasa pemrograman dan pastikan kamu tekun dalam belajar hal tersebut. Kalo agan sekalian bertanya apakah bahasa pemrograman favorit saya? saya jawab tidak ada bahasa pemrograman favorit saya, saya menggunakan bahasa pemrograman sesuai kebutuhan saja. Misal ada projek receh yang bernilai 10 juta dan hanya membuat CMS biasa, kalau client tidak ada requirement menggunakan Python kenapa harus saya buat dengan Python? Buat saja dengan PHP karena akan lebih efisien biaya dan lebih cepat tentunya karena PHP ya most of Indonesian first time programming language *ngakak.

Masing-masing bahasa tentu ada pros dan cons nya, tapi berdasarkan teman saya yang merupakan Programmer Backend Senior. Beliau menyarankan saya untuk menggunakan salah satu dari empat bahasa pemrograman yang sedang trend di kalangan backend jaman now:

  1. Node JS (Express, Koa, Hapi), Javascript itu ringan untuk API, sangat ringan. Tapi hati-hati kalau udah skala besar, harus di improve terus codenya biar makin ringan.
  2. Go Lang, Semua orang mengakui Go Lang ini punya performa yang baik untuk backend development khususnya API. Tapi most of programmer juga benci dengan struktur Go Lang yang sangat strict!
  3. Python, who hates python? Aje gile ini bahasa ngilangin semicolon (;) paling sakral yang ada di kalangan programmer (PROGRAMMER PHP HAHAHA). Nah ini bahasa mantep juga performanya, cuma sayang sih menurut saya belom ada framework yang enak dipake di Python. Django masih agak membingungkan strukturnya, Flask pun minim dokumentasi. Tapi kalo mau jajal sih saya akuin Python ini also the great Backend tech ever! HAHAHA
  4. Ruby, shine like a ruby! Ini bahasa ajib banget dah dengan Ruby on Railsnya. Banyak company-company IT jaman now yang udah ber-backend Ruby. Alasannya karena Ruby ini cukup mudah dipahami dengan model-model bawaan mereka dan irit banget codenya! No waste code lah pokoknya! Bahkan Github dan Bukalapak menggunakan Ruby loh! Jadi engga diragukan lagi deh!

Mungkin ada yang bertanya “Kok PHP engga disebut?” menurut saya sih ngebangun backend pake PHP juga enggak salah, if you build a simple small project apalagi skala CMS yang dipake cuma sekampus dan engga sering diakses PHP bisa jadi solusinya. Selain banyak programmer di Indonesia yang mendalami PHP, banyak juga hosting-hosting yang support PHP sehingga akan lebih mudah dipilih. Tapi, kalo mau skala besar yah menurut saya PHP tidak disarankan sih unless you build your PHP own framework kaya Facebook sehingga mereka bisa jaga performa Facebook pake PHP.

Untuk anak baru yang belajar Backend Dev, belajar bahasa pemrograman PHP tidak ada salahnya kok! Yang salah itu kalo kamu tidak belajar, yang ada esok hari kamu tidak pintar. Jangan pernah ragu menghabiskan waktu untuk belajar, karena tidak akan ada ruginya. Tapi bagi yang muslim, jangan lupa sisihkan waktu kalian untuk beribadah, karena ilmu gak hanya untuk dunia saja ^,^

--

--

Hudya
Hudya

Written by Hudya

Which is more difficult, coding or counting? Not both of them, the difficult one is sharing your knowledge to people without asking the payment.

Responses (7)