Hackathon — Ajang ujicoba para Programmer, Business Dev, dan Designer.

Bahasan tentang hackathon (hack marathon) di kalangan para pegiat startup.

Hudya
4 min readMar 25, 2019
src: https://tryolabs.com/blog/2016/06/28/hackathon-1-welcome-to-the-jungle/

Hella fellas! Kembali lagi ketemu gue nih Kiddy, pada kali ini gue lagi ngga bahas tutorial dulu, gue mau berbagi insight mengenai Hackathon.

Mungkin bagi yang baru denger, apasih Hackathon? menurut techopedia.com

A hackathon is a gathering where programmers collaboratively code in an extreme manner over a short period of time.

Yang artinya adalah “Hackathon (Hack Marathon) adalah sebuah ajang perkumpulan dalam bentuk kompetisi dimana programmer berkolaborasi untuk coding dalam waktu yang sangat singkat.”

Umumnya Hackathon ini berdurasi 24 jam. Hackathon ditujukan bagi para developer untuk memecahkan masalah yang ada. Masalah yang ada akan diselesaikan dengan memberikan solusi melalui sebuah program/aplikasi, apapun jenis aplikasinya selama bisa menyelesaikan permasalahan tentu saja diizinkan, baik bentuk social media chat bot, desktop app, web platform, maupun mobile. Tapi tentu saja harus ada alasan yang kuat dalam memilih platform tersebut.

Hackathon umumnya akan membuka form online untuk pendaftaran tim, selain itu tim yang mendaftarkan diri harus memberikan ide dalam bentuk judul, deskripsi, hingga mengupload file PDF/mini pitch deck dalam menggambarkan solusi yang mereka tawarkan, ada juga yang mewajibkan team memasukkan aplikasi yang sudah ada atau MVP saat melakukan pendaftaran. Setelah dilakukan kurasi ide, barulah dari sekian ratus team yang memberikan solusi, akan dipilih sekian team yang akan melakukan hack day pada hari penyelenggaraan.

Hackathon biasanya terdiri dari minimal 3 orang dengan 3 pilar bisnis pada umumnya yaitu Hustler, Hacker, dan Hipster. Namun pada beberapa hackathon, ada yang memberikan syarat anggota yaitu 5 orang.

Hacker

Hacker adalah istilah dari seorang programmer pada hackathon. Hacker bertugas dalam membuat program yang akan menyelesaikan masalah pada hackathon tersebut. Hacker ini tentu saja biasanya akan menjadi seorang solo programmer, karena umumnya pada sebuah tim hanya terdiri dari seorang hacker. Ada juga tim yang terdiri dari seluruhnya adalah hacker, yang satu hacker nyambi hustler, yang satu hacker full, yang satu hacker nyambi hipster hehehe. Ya emang gitu deh anak IT, maruk semuanya mau dikuasain.

Hustler

Hustler adalah istilah seorang business developer di sebuah team, biasanya para Hustler ini ya jadi posisi CEO dalam sebuah startup, karena mereka dianggap paling jago dalam mengolah kata dan mengolah bisnis. Umumnya Hustler ini paham betul menjawab masalah dengan solusi yang tim mereka tawarkan, masalah yang dijawab tidak hanya penjelasan dari aplikasi tersebut, namun juga jawaban berupa Business Model Canvass, karena sebuah team yang masuk ke dalam hackathon tidak hanya sekedar membuat aplikasi loh, tapi membuat bisnis. Hustler ini juga akan melakukan pitching, yaitu presentasi solusi yang tim buat dalam waktu yang ditentukan oleh penyelenggara, umumnya sih 5 menit, tapi bisa juga melakukan elevator pitch yaitu 2–3 menit.

Hipster

Hipster ini adalah si Avatar the legend of graphic design, udah pasti si hipster ini wajib banget buatin desain sesuai kebutuhan programmer atau si hustler. Si hipster ini juga bakalan bertugas membuat pitch deck (file presentasi) agar terlihat keren dan menarik (karena tampilan aplikasinya jelek 🤣), video demo aplikasi saat pitch untuk mempersingkat demo hingga membuat logo team seolah terlihat menarik dan nyambung sama solusi mereka, ngga mungkin kan kalo membuat aplikasi untuk menyelesaikan masalah obat tapi logonya malah makanan 🤣.

Nah hackathon adalah ajang ujicoba bagi para developer, business dev sampai designer untuk menyelesaikan masalah yang ada dari pihak penyelenggara. Selain ujicoba untuk menyelesaikan masalah, hackathon juga menjadi ajang “sadar diri” kemampuan karena akan beradu dengan para developer lainnya, umumnya hackathon tingkat umum akan diikuti oleh para developer kelas atas yang sudah mempunyai startup, atau bahkan kerja di startup yang onlen-onlen itu (unicorn, peace pak ngga bermaksud nyindir 😢). Dengan mengikuti hackathon, kita akan tau kadar kemampuan kita yang masih dibawah developer lainnya, sehingga pada umumnya bagi mereka yang mengikuti hackathon dan masih newbie, akan kalah (pasti) namun akan menjadi tempat instropeksi diri akan kemampuan diri sendiri, dan akan lebih baik jika mau berubah menjadi lebih rajin dalam ngoding kedepannya.

Selain jadi ajang ujicoba, hackathon juga jadi ajang perbaikan gizi!

Kenapa gitu? Karena menyelesaikan solusi baik dari sisi bisnis, code, bahkan desain membutuhkan energi yang sangat banyak! Bayangkan saja dalam 24 jam agan harus menggunakan isi kepala agan dan di set ke tingkat urgensi dan fokus paling tinggi supaya agan bisa menang (ngarep). Biasanya hackathon yang diselenggarakan oleh para perusahaan besar seperti BCA, BNI, BRI, Telkomsel Nextdev bahkan Pemerintahan, akan menyediakan makanan yang SUPEERRRRRR ENAK dan BANYAKK, agan kurang puas? Nambah aja! Terus nambah sampe agan ngga bisa nyelesain masalah hackathonnya karena kekenyangan HEHEHE.

Kenapa sih mereka nyediain makanan yang banyak dan enak? Alasan yang paling kuat jelas berada pada diri para peserta, para penyelenggara hackathon membutuhkan ide yang cemerlang dan luar biasa serta unik agar dapat mereka gunakan kedepannya. Dengan menyediakan makanan yang enak serta banyak, para peserta akan puas sehingga meningkatkan tingkat effort mereka dalam memberikan solusi. Jujur ane sih paling seneng pas Hackathon Finhacks BCA tahun 2016, makanannya enak parah! ^^

Nah ngomongin soal Hadiah, beragam sekali hadiah yang diberikan oleh para penyelenggara, mulai dari puluhan hingga ratusan juta. Ada yang berupa uang tunai dengan barang, ada yang hanya uang tunai, hingga uang pengembangan aplikasi mereka. Banyak sekali team yang berangkat dari hackathon, menyelesaikan masalah, lalu menang. Setelah menang mereka mendirikan startup melalui produk yang mereka buat karena berhasil menyelesaikan masalah. Selain itu, pihak penyelenggara juga kadang berharap team yang menang dapat membuat startup dengan harapan mereka dapat berinvestasi pada startup tersebut, ya lumayan kan kalo startupnya naik valuasinya 3–4 tahun kedepan, bisa untung besar deh perusahaan yang invest.

Nah sekian dulu insight dari saya gan, kalo ada yang mau nambahin atau berbagi pengalaman hackathon, bisa dibagikan melalui kolom komentar dibawah ini ya ^^ Sampai jumpa pada Hackathon (kalo ane lagi ikutan dan lolos hehehe).

--

--

Hudya
Hudya

Written by Hudya

Which is more difficult, coding or counting? Not both of them, the difficult one is sharing your knowledge to people without asking the payment.

No responses yet