Belajar React Native, Perlu Nggak Sih?

Mengupas Alasan Mengapa Kita Harus Belajar React Native

Hudya
5 min readDec 26, 2019

React Native merupakan kata yang tidak asing bagi para programmer, terutama bagi mereka yang berfokus kepada mobile development. Namun sebenernya kita perlu ngga sih belajar react native?

Ketika timbul pertanyaan “Emang seberapa banyak sih yang pake React Native?” Facebook sebagai pembuat React native punya jawabannya. Dilansir dari halaman https://facebook.github.io/react-native/showcase, banyak banget aplikasi yang pake React Native, yang pasti pihak Facebook pun pake React Native, ya iyalah, wong produknya sendiri hahahaha.

Namun kalo kalian cek kedalamnya, bahkan sekelas Pinterest, Uber, Tesla, bahkan Discord ternyata menggunakan React Native loh. Wow amazing!

Apa itu React Native?

React Native adalah framework JavaScript yang ditujukan untuk mengembangkan aplikasi mobile yang bersifat native untuk iOS dan Android. Framework ini didasarkan pada React, library JavaScript milik Facebook yang digunakan untuk membangun tatap muka (UI) di browser mobile, namun perbedaannya adalah React Native ditujukan untuk platform mobile. Dengan menggunakan framework ini, web developer dapat membuat aplikasi mobile yang terasa native dari bahasa pemrograman JavaScript yang sudah dikuasai. Ditambah lagi, kode yang digunakan pada Android dan iOS serupa sehingga pengembangannya akan lebih mudah.

React Native menggunakan bahasa pemrograman kombinasi antara JavaScript dan XML markup yang dikenal dengan nama JSX. React Native juga melibatkan API dari Objective-C yang dikembangkan untuk iOS dan Java untuk Android. Oleh karena itu, aplikasi yang dikembangkan akan menggunakan komponen mobile app. Selain itu, bahasa pemrograman ini juga dapat mengakses fitur pada perangkat seperti kamera dan lokasi.

Kenapa Ngga Mobile Native (Android: Java/Kotlin. iOS: Objective-C/Swift)?

Mungkin bagi sebagian orang nanya, ngapain sih udah ada Android Native tapi masih mau pake teknologi lain kaya React Native. Tau ngga kenapa? Jawabannya adalah karena Backend/Web Developer paling anti sama yang ribet-ribet. Bagi Backend/Web Developer, ngoding di Android Studio itu RIBET.

Kenapa ribet? Selain Android Studio yang udah berat hingga bisa memanaskan laptop, fungsi-fungsi native didalamnya juga sangat menyebalkan. Untuk berpindah halaman aja kita harus nambahin di Manifest, kalo ngga bakalan force close. Meh, nyebelin banget kan? Backend/Web Developer paling anti sama yang ribet-ribet kaya gini.

Selain itu, React Native memang ditujukan bagi para Backend/Web Developer yang ingin membuat aplikasi mobile (iOS/Android) tanpa perlu ngoding ribet-ribet pake Native Language, alias pake Javascript maka semua masalah anda selesai! Mana mungkin mereka (Backend/Web Developer) tidak tergiur? 😉

Sebenernya React Native ini diciptakan bukan untuk menyaingi Android Native milik Google secara penuh. Namun menjadi opsi lainnya apabila Backend/Web Developer ingin membuat aplikasi mobile.

Alasan untuk Belajar React Native

Nah kalo udah ngomongin alasan, tentu ada alasannya kenapa kita harus belajar React Native, terutama bagi kamu para Backend/Web Developer yang pengen banget nih membuat aplikasi di Mobile. Simak alasannya disini:

Menguasai React Native akan lebih mudah jika memahami JavaScript

Salah satu kemampuan yang paling mendasar untuk belajar React Native adalah JavaScript. Seorang backend/web developer bisa memanfaatkan pengetahuan JavaScript untuk membuat aplikasi berbasis framework buatan Facebook ini.

Kalo agan-agan udah bisa dasar penggunaan komponen dan JavaScript standar ES6, kita udah ready banget nih untuk membangun aplikasi dengan lebih efisien.

Fitur Hot Reload: Ngerubah Kodingan tanpa mengulang graddling aplikasi

Tau graddling di Android kan yang lamanya bukan main? Wah kalo laptopnya cuma sekelas intel i3 dengan ram 4GB, gue jamin graddlingnya bisa menunggu agan sambil menyelamatkan dunia. 😆

Nah, salah satu keunggulan dari React Native lainnya adalah agan-agan bisa ngerubah kodingan tanpa perlu menjalankan ulang compiling mobile app. Dengan begini, kita bisa membuat beberapa perubahan di codingan secara cepat hanya dengan tombol Hot Reload.

Enak banget kan? Dengan Hot Reload, agan sebagai developer juga akan meningkatkan kecepatan coding, yang pastinya ngga bakalan nunggu graddling lagi deh ahahaha.

Learn Once, Write Anywhere

Banyak perusahaan yang mulai migrasi ke teknologi React Native, mengapa? Hal ini karena React Native memiliki motto “Learn Once, Write Anywhere” yang berarti kalo kamu belajar React Native, kamu bisa membuat aplikasi:

  • iOS
  • Android

Keren kan? Cukup sekali belajar loh. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena React Native akan mengcompile file Javascript menjadi komponen native Android/iOS.

Selain itu masalahnya adalah efisiensi waktu, daripada kamu harus belajar Objective-C atau Swift dalam membuat aplikasi iOS dan belajar kotlin / java untuk membuat aplikasi Android, masalah ini bisa selesai dengan React Native. Cocok banget buat Startup rintisan yang aplikasinya ngga terlalu ribet!

Pengembangan Berlanjut

Ini hal yang harus diwaspadai kalo lagi menggunakan sebuah framework. Kenapa? Karena jangan sampai pengembangan dari framework tersebut bakalan mandek. Contohnya apa? CodeIgniter, udah dari kapan tau ini Framework belum ada kejelasan lanjut terkait pengembangan. Beda banget sama Laravel yang terus update setiap tahunnya. Nah, dengan memilih React Native, agan ngga perlu takut Framework ini akan mati pengembangannya. Karena Framework ini dikembangkan oleh Facebook dan juga produk React Native dipakai oleh berbagai aplikasi Facebook, contohnya Instagram. Jadi, udah pasti tim pengembangnya akan terus mengembangkan React Native menjadi lebih baik setiap harinya, yah wong produk sendiri hehehe.

Komunitasnya Luas

Nah kalo ngomongin komunitas React Native, udah ngga usah ragu lagi deh. Karena React Native dipegang oleh Facebook, salah satu perusahaan raksasa teknologi, ngga perlu takut lagi kalo React Native komunitasnya sedikit.

Jelas banget pasti besar karena Facebook Tech Fanboy ini banyak jumlahnya di dunia. Apasih Facebook Tech Fanboy? Ituloh sekumpulan Developer yang seneng pake teknologi Facebook, kaya React JS. Kalo Google Tech Fanboy itu yang seneng pake Angular contohnya.

Nah dalam beberapa tahun terakhir, React Native memperoleh perhatian dari banyak web developer di dunia. Ada banyak developer yang berkontribusi untuk membuat React Native semakin baik setiap harinya dengan cara melakukan Pull Request untuk pengembangan React Native, serta membuat Library untuk mempermudah pekerjaan di React Native.

Karena banyaknya developer yang pake React Native, agan-agan akan mudah mencari tutorial belajar React Native di Internet. Namun, banyak tutorial belajar React Native di Internet yang sulit dimengerti, oleh karena itu biasanya banyak developer yang masih belajar bakalan memilih Youtube atau Udemy yang mengajarkan React Native secara lengkap dan mendalam. Udemy sih pilihan yang oke, karena selain jelas urutan belajarnya, harganya juga ngga terlalu mahal kok, berkisar 100–300ribu kalo lagi promo. Yah, itung-itung investasi dikit lah namanya ilmu masa mau gratis-gratis amat, orang kan juga butuh makan xixixixi. 😆

Tutorial Belajar React Native

Bagi agan yang pengen belajar React Native lebih dalam lagi, saya saranin kalian bisa mencobanya di Udemy. Salah satu kelas yang gue rekomendasikan adalah The Complete React Native + Hooks Course yang diajarkan oleh Stephen Grider. Kalo biasa nyari-nyari tutorial di Udemy, pasti ngga asing sama Stephen Grider. Iya, beliau salah satu seleb Udemy (cielah seleb) yang sering ngebuat tutorial sangat baik karena materinya lengkap dan urutan yang dipelajari sangat pas buat para newbie kaya saya.

Selain itu, Udemy juga memiliki berbagai fitur yang membantu dan mempermudah proses pembelajaran seperti fitur download resource dimana kamu bisa mengunduh materi pembelajaran yang disediakan oleh instruktur, dalam kasus ini ya si Stephen Grider. Kemudian kalo agan bingung nih sama materi yang diajarin, agan bisa langsung nanya ke om Stephen melalui fitur Q&A, keren ngga tuh?

Ohiya, di Udemy juga ada berbagai kursus selain React Native seperti desain web, desain antarmuka alias UI Design, desain grafis, network engineering, digital marketing, dan lain-lain. Metode pembayarannya sendiri juga gampang banget, kamu bisa membayar kursus yang mau kamu beli melalui Alfamart dan Indomaret.

Nunggu apalagi? Yuk cobain belajar React Native bagi kamu Backend/Web Developer, biar kamu bisa buat aplikasi mobile tanpa ribet-ribet belajar yang native xixixixi!😆

--

--

Hudya
Hudya

Written by Hudya

Which is more difficult, coding or counting? Not both of them, the difficult one is sharing your knowledge to people without asking the payment.

Responses (3)